Senin, 07 Juni 2010

Interaksi Pedagang Pasar Tradisional

Persaingan antar pedagang untuk menarik perhatian pembeli agar datang ketempatnya berjualan merupakan aktivitas sehari-hari yang terjadi di pasar tradisional. Berbagai cara yang dilakukan pedagang agar pengunjung pasar setidaknya datang ke bedaknya untuk melihat barang yang dijual meskipun bukan barang yang di cari. Seperti pengalaman saya saat berada di lantai dasar Pasar Besar Malang yang menjual barang pecah belah dan peralatan rumah tangga pada tanggal 13 Mei 2010. Saat melewati bedak yang menjual lemari dan peralatan rumah tangga berbahan plastik , ada seorang ibu tue duduk didepan bedaknya. Beliau bertanya kepada saya " cari barang apa Nak? Bilang saja supaya saya tahu, meskipun tidak ada disini tidak apa-apa, yang penting bilang yang sedanf dicari ".Keramahan yang ditunjukkan pedagang tersebut, yaitu dengan menyapa dam menanyakan barang apa yang sedang di cari pengunjung pasar, merupakan awal untuk membangun komunikasi dan memulai transaksi tawar-menawar barang.
Ketika berada di bedak-bedak yang menjual sandal dan sepatu di lantai satu di Pasar Besar Malang , saya mengamati salah seorang pedagang yang meminjam barang dari pedagang lain untuk ditunjukkan kepada calon pembeli yang mencari sepatu di bedaknya. Pembeli tersebut cocok terhadap ukuran sepatu yang dibawakan pedagang tersebut dan membayarnya. Setelah sepatu tersebut dibayar ,pedagang tadi memberikan sebagian uang kepada pedagang yang memberikan sepatu kepadanya tadi. Dengan interaksi antar pedagang tersebut menunjukan sikap kebersamaan dan kerjasama meskipun mereka saling bersaing dalam menarik perhatian calon pembeli yang berkunjung di Pasar Besar Malang. dan interaksi tersebut mungkin dilakukan karena keterbatasan modal atau persediaan yang dimilikinya kosong.
Pada tanggal 24 Mei 2010, saya melakukan pengamatan kembali pada lantai dua. Kondisi lorong di lantai dua cukup bersih dan tidak terlihat adanya pedagang kaki lima yang berjualan di lorong. Bedak-bedak di lantai dua terdapat pedagang yang menjual peralatan elektronik seperti dvd, radio, dan televisi. Selain itu pada tengah pasar terdapat pedagang sepatu, pakaian jadi, dan tas-tas. Saya melihat seorang calon pembeli yang menawar sepasang sepatu sebesar 50% dari harga yang di berikan pedagang. Namun setelah melakukan proses tawar-menawar yang cukup lama pada akhirnya kedua pihak tidak mendapat kesepakatan mengenai harga sepasang sepatu.
Dari interaksi yang terjadi dapat diketahui bahwa ,ketika proses tawar-menawar mengorbankan banyak waktu, kemungkinan yang terjadi adalah tidak ada kesepakatan antara kedua pihak. Sehingga pengunjung pasar semakin berkurang karena waktu yang berharga. Mungkin salah satu alasan pengunjung tetap membeli barang -barang yang dibutuhkannya di pasar tradisional adalah harga yang lebih terjangkau dengan kualitas barang yang tidak berbeda dengan yang dijual di pasar modern. Dengan ciri khas yang dimiliki pasar tradisional yang pengap, kotor, dan akses jalan yang macet seluruh pedagang dan pengelola pasar dapat bekerja sama agar dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung